Selasa, 29 Desember 2009

KALTIM INFLASI 0,14 PERSEN

Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami inflasi sebesar 0,14 persen selama Oktober 2009. Inflasi dipengaruhi kenaikan sejumlah kebutuhan barang dan jasa, antara lain pendidikan, kesehatan makanan jadi dan lainnya.
Angka inflasi 0,14 persen itu didapat dari selisih pada kenaikan pada September ke Oktober 2009. Pada September di Kaltim terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) 120,88, sedangkan pada Oktober IHK menjadi 120,93, sehingga selisihnya hanya 0,14 persen.
”Hampir semua kelompok komoditi terjadi inflasi, satu-satunya kelompok komoditi yang mengalami deflasi di Kaltim adalah bahan makanan,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Jhoni Anwar di Samarinda, Senin (2/11).
Menurutnya, deflasi pada kelompok bahan makanan terjadi karena pola makan orang-orang Kaltim yang rata-rata lebih suka mengkonsumsi makanan jadi, seperti makanan kalengan, roti, susu dan sejumlah makanan jadi lainnya.
Akibatnya adalah sejumlah baham makanan di Kaltim kurang diminati konsumen sehingga harganya juga menjadi turun. Sebaliknya makanan jadi justru harganya naik karena lebih banyak konsumen yang memburunya.
Dari data yang dibeberakan BPS Kaltim, bahwa selama Oktober 2009 bahan makanan mengalami deflasi mencapai minus 0,80 persen, sedangkan makanan jadi yang merupakan satu kelompok dengan minuman, rokok, dan tembakau terjadi inflasi sebanyak 0,63 persen.
Dikatakan, inflasi pada Oktober terjadi karena naiknya sejumlah kelompok pengeluaran yang ditunjukkan dengan kenaikan indeks pada kelompok barang dan jasa, antara lain pendidikan, rekreasi dan olahraga yang naik sebesar 1,10 persen.
Sedangkan kelompok kesehatan naik sebanyak 0,90 persen, perumahan naik 0,14 persen, sandang naik sebanyak 0,09 persen, kelompok transportasi dan komunikasi naik sebanyak 0,43 persen.
Adanya inflasi 0,14 persen pada Oktober tersebut, berarti laju inflasi di Kaltim pada tahun kalender Januari hingga Oktober 2009 sebanyak 3,69 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun, Oktober 2008 ke Oktober 2009 mencapai 3,13 persen.
Jika dirinci menurut kota, lanjut Jhoni Anwar, Samarinda dan Balikpapan pada Oktober mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,74 persen dan 0,20 persen. Sedangkan Kota Tarakan mengalami deflasi 0,74 persen.
”Pada tahun kalender Januari- Oktober 2009, Samarinda terjadi inflasi 3,88 persen, Balikpapan 3,10 persen dan Tarakan mencapai 4,69 persen. Sedangkan inflasi tahun ke tahun, Samarinda inflasi 2,77 persen, Balikpapan 2,53 persen dan Tarakan 6,20 persen,” kata Jhoni Anwar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar