Kamis, 31 Desember 2009

KALTIM TARGETKAN 500.000 KERAMBA PADA 2010

Samarinda,- Pemprov Kaltim melalui Dinas Perikanan dan Kelautan setempat menargetkan pengembangan 500.000 keramba guna memenuhi kebutuhan ikan dan mendukung pencanangan Indonesia menjadi produsen ikan terbesar pada 2013.

“Sebanyak 500.000 keramba pada 2010 ini untuk budidaya ikan air tawar yang tersebar di kabupaten/kota di wilayah Kaltim,” Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kaltim, Hairani Saleh di Samarinda, Selasa (22/12).

Saat ini, lanjutnya, keramba budidaya ikan air tawar di Kaltim baru terdapat lebih dari 70.000 unit. Dari jumlah itu keramba terbanyak ada di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yakni sebanyak 41.000 keramba.

Kemudian, dari target 500.000 keramba tersebut, Kukar diharapkan mampu mengembangkan keramba sebanyak 100.000 keramba karena Kukar memiliki wilayah air tawar paling banyak, mulai dari sungai, danau, kolam bekas tambang dan lainnya.

Saat ini, lanjutnya, di sejumlah daerah Kaltim telah mampu memanfaatkan lubang-lubang bekas galian tambang batu bara. Namun demikian, masih ada sejumlah kolam besar bekas areal pertambangan yang belum bisa dikelola dijadikan kolam ikan.

Berkaitan dengan itu, pihaknya juga terus melakukan penelitian terhadap sejumlah kolam bekas pertambangan di sejumlah daerah agar kelak bisa dimanfaatkan menjadi kolam ikan, baik ikan nila, emas dan lainnya.

Kemudian, lanjutnya, guna meningkatkan hasil tangkapan ikan para nelayan yang ada di kabupaten/kota, maka Pemprov Kaltim juga memberikan bantuan sejumlah peralatan untuk mencari ikan, mulai alat tangkap hingga kapal untuk melaut.

Bantuan peralatan untuk nelayan ini diberikan sebagai upaya untuk memotivasi para nelayan sekaligus demi meningkatkan hasil tangkapan ikan.

Bantuan yang diberikan itu antara lain berupa mesin ketinting sebanyak 25 unit yang diberikan untuk nelayan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Di kabupaten ini terdapat 10 nelayan mendapat bantuan.

Selanjutnya adalah nelayan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mendapat lima unit speed boat, nelayan dari Kabupaten Kutai Barat mendapat empat unit, nelayan dari Kabupaten Kutai Timur mendapat tiga unit, dan nelayan di Kabupaten Paser mendapat tiga unit speed boat.

”Baru-baru ini kami juga memberikan kepada dua kabupaten berupa 10 unit alat bagan tancap. 10 unit itu diberikan kepada Kukar sebanyak lima unit dan Kabupaten PPU sebanyak lima unit,” kata Hairani Saleh.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar