Kamis, 31 Desember 2009

BAZDA KALTIM KUMPULKAN ZAKAT RP4,134 MILIAR

Samarinda,- Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Kaltim hingga akhir 2009 berhasil mengumpulkan zakat sebesar Rp4,134 miliar. Dana sebesar itu berhasil dikumpulkan dari para Muzaki yang berada di Kota Samarinda dan sekitarnya.

”Zakat yang masuk hingga akhir Desember memang belum kami hitung, namun berdasarkan data hingga akhir November 2009 senilai Rp4,134 miliar,” kata Ketua Bazda Kaltim, KH. Hamri Has di Samarinda, Kamis (31/12).

Dilanjutkan, dana sebesar itu terdiri dari zakat mal mulai Januari hingga Nomvember 2009 sebanyak Rp3,577 miliar. Namun jika ditambahkan dengan kas pada 2008, maka total senilai Rp5,7 miliar.

Untuk infaq dan sedekah, lanjutnya, pendapat Bazda Kaltim sejak Januari hingga November 2009 sebanyak Rp409,973 juta. Namun jika ditambah dengan saldo infaq dan sedekah pada 2008, maka jumlahnya mencapai Rp524,136 juta.

Kemudian dana bergulir yang disetorkan kepada peminjam untuk modal usaha selama Januari hingga November 2009 sebanyak Rp146,581 juta. Namun jika ditambah dengan dana bergulir pada 2008, maka jumlahnya sebesar Rp197,139 juta.

Menurutnya, saldo zakat selama 2009 hingga November yang sebesar Rp4,134 miliar itu, jika ditambah dengan pemasukan zakat pada 2008, maka jumlah keseluruhannya sebanyak Rp6,4 miliar.

”Dari jumlah total tersebut, sebesar Rp3,5 miliar di antaranya telah kami salurkan kepada delapan golongan orang yang berhak menerima zakat, termasuk juga sebagian dibantukan kepada usaha kecil yang melalui dana bergulir,” katanya.

Menurutnya, meski pendapatan Bazda yang dipimpinnya itu sudah besar, namun sebenarnya potensi untuk menambah pendapatan zakat di Kaltim, khususnya dari warga Samarinda dan sekitarnya lebih besar.

Hanya saja pihaknya menghadapi beberapa kendala dalam mengumpulkan zakat tersebut. Kendala yang diarasakan antara lain masih kurang sumber daya manusia dalam melakukan sosialisasi terhadap pentingnya zakat.

Kendala lain yang dihadapai adalah minimnya dana untuk bersosialisasi, padahal dari sosialisasi tersebut diyakini mampu menyadarkan orang untuk mengeluarkan zakat karena zakat merupakan perintah agama dan pahalanya sangat besar.

”Kendala lainya adalah, masih banyak orang yang lebih suka mengeluarkan zakat dengan cara mendatangkan masyarakat ke rumahnya, padahal cara itu kurang efektif dan kurang tepat sasaran,” kata KH. Hamri Has.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar