Kamis, 31 Desember 2009

2013 KALTIM TARGETKAN SWASEMBADA DAGING

Samarinda,- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui dinas peternakan setempat menargetkan pada 2013 mampu memenuhi kebutuhan daging di daerah sendiri, alias swasembada daging.

Untuk mendukung upaya tersebut, maka Dinas Peternakan Provinsi Kaltim menggulirkan sejumlah program unggulan, yakni revitalisasi peternakan dengan program Intergasi Sawit-Sapi, Sapi - sampah, Intergrasi Sapi - Kakao dan Integrasi Sapi - Tanaman Pertanian.

Kepala Dinas Peternakan Kaltim, Ibrahim mengatakan saat ini sejumlah daerah seperti di Kabupaten Paser telah berhasil mengembangkan pola Integrasi Sapi-Sawit sehingga petani sawit bisa hidup lebih sejahtera karena mendapat penghasilan tambahan.

Program yang telah berhasil itu juga akan terus ia kembangkan. Pihaknya juga akan terus membangun program integrasi antara sapi dan sawit itu. Jika satu hektar kebun sawit menyediakan 2-3 ekor sapi untuk petaninya.

Guna mencapai swasembada daging tersebut, saat ini Kaltim memerlukan bibit indukan sapi sebanyak 350 ribu ekor, namun hingga kini hanya terpenuhi 91 ribu ekor saja.

Hal lain yang terus dilakukan guna mewujudkan swasembada daging yakni, meningkatkkan kelembagaan peternakan seperti koperasi bidang peternakan dan kelompok usaha bersama dan berbagai program lain yang telah disebutkan di atas.

Dilanjutkan, saat ini juga terdapat peternakan sapi di Trunen, Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang memiliki populasi sebanyak 1.500 ekor. Peternakan sapi tersebut dikelola PT. Agritama Bangkit Sangsaka.

Ada juga hal yang membuat lega Kaltim karena telah ada investor yang berminat mengembangkan ternak sapi potong dan sapi perah. Ketertarikan investor di bidang peternakan inilah yang nantinya juga diharapkan mampu mencukupi kebutuhan daging sapi daerah.

Selain sapi, lanjutnya, agribisnis ternak lain seperti kambing, unggas dan lainnya juga sangat berpotensi dikembangkan di Kaltim, pasalnya di masing-masing kabupaten/kota memiliki karakteristrik tersendiri dalam pengembangan jenis-jenis ternak.

Untuk agribisnis ternak kambing tergolong usaha peternakan yang relatif cepat menghasilkan karena masa kehamilannya hanya 155 hari atau sekitar lima bulan.
“Kambing juga tahan terhadap penyakit, cepat berkembangbiak serta cocok dikembangkan di seluruh wilayah Kaltim,” kata Ibrahim.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar