Rabu, 30 Desember 2009

SEMBAKO KALTIM AMAN HINGGA AWAL 2010

Samarinda, - Masyarakat Kaltim diimbau tidak cemas soal ketersediaan Sembako karena pemerintah setempat menyatakan bahwa kebutuhan itu cukup dalam menghadapi Hari Natal dan Tahun Baru, bahkan hingga Januari 2010.

“Stok Sembako kita aman hingga Januari 2010 karena di masing-masing distributor masih menunjukkan jumlah yang signifikan,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Kaltim, Yadi Sabiannor di Samarinda, Sabtu (19/12).

Stok Sembilan Bahan Pokok (Sembako) yang dipastikan bertahan hingga awal tahun depan di antaranya beras, gula, tepung terigu, minyak goreng dan lainnya. Untuk itu ia meminta masyarakat tidak perlu menimbun barang karena ketakutan berkurangnya stok.

Dikatakan, kecukupan sejumlah kebutuhan pokok masyarakat itu bukan hanya Sembako dalam kemasan saja, bahkan Sembako untuk kebutuhan eceran juga tersedia seperti minyak goreng curah, gula pasir, tepung dan berbagai kebutuhan lain.

“Untuk kebutuhan beras Insya Allah dalam empat bulan ke depan dapat bertahan jika dilihat stok yang ada. Sedangkan gula pasir, minyak goreng curah dan tepung terigu, hingga awal tahun depan dipastikan stoknya aman,” katanya.

Dilanjutkan, untuk harga gula pasir di tingkat pengecer mengalami kenaikan, yakni yang sebelumnya seharga Rp10 ribu per kilogram, namun kini telah beranjak naik menjadi Rp12 ribu per kilogram. Sementara sejumlah Sembako lain harganya masih relatif stabil.

Disinggung soal ketersediaan pangan dan kebutuhan lain di kawasan perbatasan, Yadi mengatakan bahwa meski di kawasan perbatasan dan daerah terpencil seperti di Kabupaten Nunukan, Malinau, Tanah Tidung dan lainnya, namun stok Sembako di kawasan itu juga tetap aman.

Memang, lanjutnya, agak sulit untuk mengangkut Sembako ke kawasan itu mengingat akses jalan yang sulit, namun distribusi Sembako ke kawasan tersebut tetap dilakukan meski harus melalui jalan rusak dan jarak tempuh yang jauh.

Pemerintah setempat, yakni masing-masing kabupaten yang berada di perbatasan tersebut juga sangat kooperatif dalam pemenuhan sembako untuk warga sehingga kecukupan bahan makanan di masing-masing daerah praktis tercukupi.

”Kebutuhan pahan pokok lain memang harus didatangkan dari luar daerah, namun untuk beras masing-masing daerah sudah bisa memenuhi, apalagi di Nunukan yang sudah dikenal dengan produksi beras adan dari Kecamatan Krayan,” kata Yadi Sabianoor.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar