Selasa, 05 Januari 2010

WISATA ALAM WEHEA SANGAT MENARIK

Samarinda, - Wisatawan yang menyukai objek wisata alam tidak perlu susah-susah dalam mencari lokasi indah dan menarik, pasalnya di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Provinsi Kaltim ada satu wahana yang tidak kalah dengan objek lainnya.

Wahana wisata alam itu adalah di kawasan hutan lindung Wehea yang berada di Kecamatan Muara Wahau (Kutim). Di kawasan hutan seluas 38.000 hektare ini terdapat sejumlah gua menarik dan sejumlah desa dari sub suku Dayak yang turut menjaga hutan lindung.

“Berwisata di kawasan ini sangat menarik, di sana ada sejumlah fasilitas yang bisa digunakan, ada juga berbagai gua bersejarah dan ada lima desa dari sub suku Dayak yang masih menjunjung adat-istiadat setempat,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kutim, Dwi Susilanto Gamawan, baru-baru ini.

Dikatakan, di kawasan itu ada empat gua yang berada di Desa Pantun, tepatnya di Gunung Kongbeng. Setiap hari kawasan ini banyak dikunjungi wisatawan untuk berekreasi, bahkan di antara mereka ada yang langsung ke desa-desa untuk melihat secara langsung adat dan budaya masyarakat setempat.

Gunung Kongbeng yang menjulang tinggi di tengah hutan gambut itu, di sekitarnya banyak memiliki lahan kosong dan sebagian hanya ditumbuhi ilalang, sehingga bisa digunakan penikmat untuk bersitirahat dan bercengkerama dengan keluarga.

Sedangkan empat gua yang berada di Gunung Kongbeng itu yakni Gua Patung, Gua Angin, Gua Pangeran dan Gua Tenggkorak. Gua Patung dan Gua Angin letaknya saling berdekatan, sedangkan Gua Pangeran dan Gua Tengkorak letakanya berjauhan.

Masyarakat setempat menyebut Gua Patung karena di dalamnya terdapat patung manusia. Sementara patung tersebut dipercaya warga sebagai jelmaan dari seseorang yang hidup di masa lampau yang kemudian terkena kutukan karena melakukan kesalahan besar.

Sedangkan Gua Angin adalah gua yang selalu dilalui angin kencang yang berhembus di sela lorong yang lebarnya sekitar 12 meter tersebut. Selain udara dingin, di gua tersebut juga terdapat ornamen unik serta adanya jurang dalam di ujung lorongnya.

Sementara itu, Gua Tengkorak berjarak sekitar 7 kilometer dari lokasi pemberhentian mobil, sedangkan untuk menuju Gua Pangeran, pengunjung harus mengelilingi gunung ke arah yang berlawanan dengan Gua Tengkorak.

Kebanyakan pengunjung yang datang ke Gua Pangeran adalah untuk berziarah, meski tak jarang juga pengunjung yang datang khusus ingin menikmati kawasan tersebut.

Sedangkan Gua Tengkorak terdapat sejumlah benda-benda peninggalan seperti tombak dan kerangka tengkorak manusia.

”Di kawasan hutan lindung Wehea tersebut juga terdapat 103 jenis burung, 49 jenis mamalia, 59 jenis kekyaan vegetasi dan terdapat juga air terjun yang unik karena banyak kelelawar berkeliaran di sana,” demikian Dwi Susilanto Gamawan. ()

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar