Rabu, 30 Desember 2009

157 PENDERITA HIV/AIDS TERDETEKSI DI RSU SAMARINDA

Samarinda, - Berdasarkan data dari Rumah Sakit Umum (RSU) Abdul Wahab Syaharanie (AWS) Samarinda, terdapat 157 Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang terdeteksi dari Voluntary Counseling Test (VCT) di RSU tersebut.
“Jumlah 157 ODHA itu kami dapat dari hasil VCT yang dilakukan sejak 2005 hingga 2009. Dari jumlah itu, 95 orang di antaranya adalah laki-laki dan 62 sisanya adalah perempuan,” kata Ajie Syirafuddin, Direktur RSU AWS Samarinda, Sabtu (7/11.
Dikatakan, dari hasil wawancara yang dilakukan kepada penderita, bahwa tingkat penularan HIV/AIDS kepada korban bervariasi, yakni melalui jarum suntik Narkoba, anal seks dan hubungan seks.
Berdasarkan hal itu, maka ia menganjurkan kepada semua pihak agar mengenali HIV/AIDS dan menjauhkan diri dari berbagai aktivitas yang bisa menjerumuskan ke penyakit itu, yakni harus melalukan hidup sehat, menjauhi seks bebas dan mejauhi Narkoba.
Dikatakan, sejak 2005 hingga 2009, jumlah kunjungan orang yang melakukan tes konsultasi sukarela ke RSU AWS sebanyak 2.683 orang. Dari jumlah itu, 2.373 orang di antaranya kemudian melanjutkan ke proses konseling tentang HIV/AIDS.
Namun dari jumlah tersebut, ternyat hanya 2.254 orang yang kemudian berlanjut ke proses tes untuk HIV/AIDS. Yakni sebanyak 1.360 laki-laki dan 894 perempuan. Dari 2.254 orang yang bersedia melakukan tes HIV/AIDS itu, ditemukan 157 orang yang terinfeksi HIV positif.
Jika merunut skema gunung es dalam kalkulasi HIV/AIDS, yakni satu orang dapat
menggambarkan 100 orang lain yang berpotensi terjangkit, maka bisa diprediksi
penderita HIV/AIDS sebanyak 15.700 orang.
Angka itu baru didapat dari hasil VCT yang dilakukan oleh RSU AWS saja, belum termasuk yang dilakukan lembaga lain. Secara umum, di Kaltim dilaporkan terdapat 1.200 ODHA, sehingga daerah itu masuk dalam 10 besar sebagai daerah yang memiliki jumlah HIV/AIDS terbanyak di Indoensia.
Dari sisi usia penderita, pihaknya mencatat 7 penderita HIV positif berusia kurang dari 15 tahun. Angka ini kemungkinan besar lebih banyak disebabkan oleh faktor transmisi perinatal (faktor tertular karena kelahiran).
Kemudian 31 orang berusia remaja dan dewasa, yakni antara 15 hingga 24 tahun. Selanjutnya adalah 88 orang berusia produktif, yakni antara 25 – 34 tahun, sedangkan 24 orang juga masih masuk usia produktif, yakni berusia 35 - 44 tahun, dan 7 orang lainnya berusia lebih dari 44 tahun.
Faktor resiko keterjangkitan terbesar adalah karena hubungan seksual vaginal. Faktor lain penularan HIV/AIDS antara lain tatto, anal seks, oral seks, alat suntik dan transmisi Perinatal. Penderita terbanyak adalah dari kalangan swasta. ()

Tidak ada komentar:

Posting Komentar