Rabu, 30 Desember 2009

KALTIM HARUS SIAP HADAPI MEA 2015

Samarinda,- Kalangan pengusaha di Provinsi Kaltim diminta menyiapkan diri untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Hal ini diperlukan karena di masa itu merupakan era baru dalam dunia perdagangan bebas.

“Komitmen terbentuknya MEA 2015 menandai babak baru Asean menuju organisasi kemitraan bersama yang mengikat secara hukum. Untuk itu Kaltim harus mempersiapkan diri,” kata Deputi Direktur Direktorat Internasional Bank Indonesia, Dian Ediana Rae di Samarinda, baru-baru ini.

Kedatangan Ediana Rae dan rombongan ke Samarinda tersebut, selain untuk mengunjungi BI Samarinda juga ingin menjalin kerjasama dengan Kadin Kaltim untuk mengajak pengusaha lokal agar bersiap menghadapi era perdagangan bebas.

Menurutnya, kontribusi pertumbuhan perekonomian daerah pada perekonomian nasional memiliki peranan penting seiring berjalannya implementasi otonomi daerah.

Desentralisasi kegiatan perekonomian memungkinkan daerah meningkatkan pendapatan daerah masing-masing.

Sementara itu, perkembangan perekonomian dunia dalam era globalisasi telah memberikan pengaruh terhadap kegiatan perekonomian daerah. Ditambah dengan kesepakatan MEA kelak, maka akan membuka bebas aliran barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil dan modal masuk ke seuatu negara, bahkan daerah.

MEA juga diharapkan membawa Asean menuju pasar tunggal dan kesatuan basis produksi, kawasan ekonomi yang berdaya saing, pertumbuhan ekonomi lebih merata, dan meningkatkan kemampuan untuk berintegrasi dengan perekonomian global.

“Untuk itu penting bagi daerah agar mencermati setiap peluang dan tantangan perkembangan perekonomian global serta mempersiapkan diri menjelang diberlakukannya MEA pada 2015,” katanya.

Dilanjutkan, peningkatan kinerja perekonomian daerah merupakan faktor penting dalam menjadikan indoensia sebagai pemain kunci regional di kawasan Asean. Kesepakatan MEA perlu disikapi secara cepat dan positif oleh semua pihak.

Cara menyikapi itu natara lain, pelaku di tingkat nasional dan daerah perlu menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui perbaikan infrastruktur, penyederhanaan prosedur usaha, perbaikan kualitas SDM dan menyediakan informasi bisnis.

“Cara lain yang bisa ditempuh adalah mendorong agar lebih banyak penanam modal langsung, baik dari investor nasional amupun internasional, di samping juga perlu meningkatkan koordinasi dan mengurangi birokrasi dalam proses investasi,” kata Dian Ediana Rae. ()

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar